Monday, November 7, 2011

Analisis Teknikal

Membahas soal analisa harga saham, sebenarnya analisis fundamental bukan satu-satunya alat analisis yang digunakan para investor dan analis. Banyak orang yang menganut metode lain yang disebut analisis teknikal saham. Bagi mereka, jika dibandingkan dengan analisis fundamental, analisis teknikal dianggap lebih jitu untuk melahirkan rekomendasi investasi. Sebagian orang berpendapat bahwa analisis teknikal lebih sebagai seni ketimbang ilmu pengetahuan.
Pada prinsipnya analisis teknikal merupakan metode analisis instrumen investasi yang menggunakan data-data historis mengenai perubahan harga saham maupun instrumen lainnya, volume dan beberapa indikator pasar yang lain untuk melahirkan rekomendasi keputusan investasi. Analisis ini bisa diterapkan pada bursa saham, pasar valuta asing, bursa komoditas atau pasar apapun yang pergerakan harga dagangannya dipegaruhi oleh permintaan dan penawaran. 

Perbedaan analisis fundamental dan teknikal
Jika analisis fundamental lebih banyak menggunakan indikator-indikator perusahaan untuk melakukan analisa harga saham sebuah perusahaan, sebaliknya analisis teknikal saham maupun instrumen lainnya lebih banyak menggunakan data-data pasar. Berhubung data-data pasar lazim tersaji dalam bentuk grafik (charts), maka para analis teknikal lebih sering menggeluti grafik-grafik semacam itu daripada laporan keuangan emiten. Itu sebabnya para penganut aliran ini sering mendapat julukan sebagai chartist.
Dengan menggunakan data-data mengenai harga, pasokan serta permintaan di masa lalu, analisis teknikal saham bertujuan memprediksi bagaimana permintaan dan pasokan dimasa mendatang, serta menganalisa harga saham yang mungkin akan terbentuk karenanya. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasikan suatu tren atau pola yang berulang dari pergerakan harga saham dan kemudian dieksploitasi untuk mendapatkan kentungan. Para analis teknikal juga percaya bahwa proses perubahan harga saham yang disebabkan oleh adanya suatu informasi yang baru di pasar akan cenderung mengikuti suatu tren tertentu. Dengan menyimpulkan hal-hal tersebut, analisis teknikal dipakai untuk mendasari keputusan kapan harus mengambil untung (profit taking), mengurangi kerugian (cut loss), mulai melakukan akumulasi saham atau mulai menahan posisi (wait & see).
Analisis fundamental dan analisis teknikal, mana yang lebih baik? Tingkat kesalahan analisis teknikal relatif lebih tinggi daripada analisis fundamental. Tapi, jika kita disiplin dan menggunakan tool yang tepat, analisis teknikal saham bisa sama-sama kuat dengan analisa fundamental saham. Pada prinsipnya adalah buy low sell high, beli murah jual mahal.
Analisa harga saham dan volume perdagangan adalah sarana utama dari analisis teknikal saham dan grafik adalah sarana untuk menampilkan data tersebut. Data volume perdagangan akan digunakan untuk memberikan gambaran umum mengenai kondisi pasar dan akan membantu untuk memperkirakan tren harga selanjutnya. Perubahan harga saham baik kenaikan atau penurunan biasanya akan berkorelasi dengan kenaikan atau penurunan volume perdagangan. Penurunan harga dari satu pola tertentu yang diikuti oleh volume penjualan yang sangat tinggi, umumnya akan diterjemahkan bahwa pasar (saham) akan mengalami bearish (harganya menurun).
Analisis teknikal saham lebih banyak menggunakan data-data pasar. Oleh karena itu, para analis teknikal lebih suka memperhatikan pergerakan harga saham di bursa dibanding mengamati laporan keuangan atau membaca berita-berita koran yang berkaitan dengan emiten yang sedang diamati. Tugas mereka memang mengamati perubahan harga saham tersebut untuk mempelajari pola berpikir atau perilaku pihak-pihak lain yang terlibat di bursa. Dari analisa harga saham tersebutlah mereka lalu memprediksikan arah pergerakan harga saham tersebut melalui data-data yang tersaji dalam bentuk grafilk (charts).
Mengidentifikasikan suatu tren atau pola pergerakan harga saham yang berulang adalah tujuan utama dari pada analis teknikal, tentunya dengan harapan agar dapat menemukan sinyal untuk beli (buy), tahan (tahan) atau jual (sell). Dalam melakukan analisis teknikal saham hanya ada beberapa data utama yang diperlukan, yaitu perubahan harga saham (atau instrumen lainnya) dan nilai transakasi. Para analis teknikal (chartist) memilah harga menjadi empat jenis : harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah dan harga penutupan.
Kita semua memahami, bahwa harga saham dapat naik dan turun secara cepat atau pun secara berangsur-angsur sehingga pada grafik akan terlihat membentuk beberapa puncak, lembah atau bisa juga mendatar (harga bergerak dalam kisaran sempit). Dalam upaya menganalisa harga saham dan mengidentifikasikan suatu tren perubahan harga saham, para chartist berpedoman pada dua asumsi penting. Pertama, harga bergerak pada tren tertentu dan kedua, tren ini akan terus berlangsung hingga terdapat suatu kejadian yang membuat tren akan berubah.


Berminat investasi SAHAM?? Di BNI Securities aja...
invite BB Pin : 759B8EFB - #sahamMANTAB #investasi #investasisaham #tradingsaham





ANALISA FUNDAMENTAL

Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teknis ini menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian - kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Sebagian pakar berpendapat teknik analisis fundamental lebih cocok untuk membuat keputusan dalam memilih saham perusahaan mana yang dibeli untuk jangka panjang.
Secara umum, analisis fundamental ini melibatkan banyak sekali variabel data yang harus dianalisa, dimana beberapa di antara variabel tersebut yang cukup penting untuk diperhatikan yaitu :
  • Pertumbuhan pendapatan (revenue growth)
  • Rasio laba terhadap saham yang beredar ( earning per share-EPS)
  • Rasio pertumbuhan EPS
  • Rasio harga saham terhadap laba perlembar saham (price earning ratio)
  • Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba perseroan ( price earning growth ratio)
  • Rasio harga saham terhadap penjualan (price/sales ratio)
  • Rasio harga saham terhadap nilai buku (price book value)
  • Rasio hutang perseroan ( debt ratio)
  • Margin pendapatan bersih (net profit margin)

Menghitung rasio

Menghitung kondisi perusahaan biasanya dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio secara garis besar di bagi dalam 5 kategori utama antara lain, yaitu : keuntungan (profitability) , harga (price ), likuiditas (liquidity), daya ungkit (leverage), dan efisiensi.

Rasio laba terhadap saham beredar (EPS)

EPS= Keuntungan bersih / Jumlah saham beredar

Rasio adalah digunakan untuk mengukur suatu tingkat keuntungan dari perusahaan. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai pada kwartal yang sama pada tahun sebelumnya untuk menggambarkan pertumbuhan tingkat keuntungan perusahaan. Hasil perhitungan rasio ini dapat digunakan untuk memperkirakan kenaikan ataupun penurunan harga saham suatu perusahaan di bursa saham.

Rasio pertumbuhan EPS

Diperoleh dengan memperbandingkan nilai rasio laba terhadap saham beredar (EPS)pada tahun berjalan dengan nilai EPS pada kwartal yang sama pada tahun sebelumnya untuk menggambarkan pertumbuhan tingkat keuntungan perusahaan. Hasil perhitungan rasio ini dapat digunakan untuk memperkirakan kenaikan ataupun penurunan harga saham suatu perusahaan di bursa saham.

Rasio harga saham terhadap laba perlembar saham

P/E Ratio = Harga saham / EPS

Biasa juga disebut dengan P/E Ratio yang dihitung dengan cara membagi harga saham dengan keuntungan perlembar saham. Rasio ini digunakan untuk membandingkan suatu perusahaan dengan P/E Ratio rata-rata dari perusahaan dalam kelompok industri sejenis.

Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba perseroan (PEG ratio)

PEG Ratio = P/E ratio / pertumbuhan tahunan EPS

Semakin rendah PEG Ratio suatu perusahaan maka berarti harga sahamnya adalah dibawah harga semestinya ( undervalued) dan perusahaan memiliki rasio pertumbuhan EPS yang tinggi. Misalnya suatu perusahaan dengan pertumbuhan EPS sebesar 21.5% dengan P/E Ratio sebesar 37.3% maka PEG Ratio nya adalah 21.5/37.3=0.576.

Rasio harga saham terhadap penjualan (P/S ratio)

P/S Ratio = Harga saham / penjualan per lembar saham

Rasio ini biasanya digunakan untuk menilai suatu perusahaan yang masih baru atau belum mendapatkan keuntungan dimana rasio ini. Semakin rendah P/S ratio suatu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain dalam kelompok industri yang sejenis menunjukkan semakin bagus perusahaan tersebut.

Rasio harga saham terhadap nilai buku (PB/V Ratio)

PB/V Ratio = Harga saham / (total harta - total hutang)

Semakin rendah PB/V rasionya berarti harga saham tersebut murah atau berada dibawah harga sebenarnya, namun hal ini juga dapat berarti ada sesuatu yang merupakan kesalahan mendasar pada perusahaan tersebut. Misalnya perusahaan XXX memiliki harta sebesar Rp. 100 milyar dan hutangnya sebesar Rp. 70 milyar maka nilai buku perusahan tersebut adalah Rp. 30 milyar dan apabila saham yang beredar 500 juta maka berarti setiap saham mewakili Rp. 600 nilai buku, dengan harga perlembar saham sebesar Rp. 1.200 maka berarti PB/V rasio perusahaan tersebut adalah 1.200/600 = 2.

Rasio hutang perseroan

Debt Ratio = Total Utang / Total Aset

Rasio ini mengukur seberapa banyak aset yang dibiayai oleh hutang. Misalnya, rasio hutang 30 % artinya bahwa 30% dari aset dibiayai oleh hutang. Rasio hutang bisa berarti buruk pada situasi ekonomi sulit dan suku bunga tinggi, dimana perusahaan yang memiliki debt rasio yang tinggi dapat mengalami masalah keuangan, namun selama ekonomi baik dan suku bunga rendah maka dapat meningkatkan keuntungan.

Margin pendapatan bersih

Margin pendapatan bersih= Pendapatan bersih / Total penjualan

Net profit margin adalah rasio tingkat profitabilitas yang dihitung dengan cara membagi keuntungan bersih dengan total penjualan Rasio ini menunjukan keuntungan bersih dengan total penjualan yang di peroleh dari setiap penjualan.

Perputaran inventaris

Perputaran inventaris=Biaya barang yang terjual /Inventaris

Inventory turnover adalah rasio efisiensi yang dihitung dengan membagi biaya barang yang terjual dengan inventaris, yang menunjukkan seberapa efisien perusahaan mengatur inventarisnya, yaitu berapa kali perputaran inventaris selama satu tahun. Jenis rasio ini sangat bergantung pada jenis industri di mana perusahaan berada. Sebagai contoh, toko kue akan mempunyai tingkat perputaran yang jauh lebih tinggi daripada pabrik pesawat. Sehingga yang perlu diperhatikan adalah membandingkan hasil yang diperoleh dengan rasio dari perusahaan-perusahaan yang lain dalam industri yang sejenis.

http://id.wikipedia.org


Berminat investasi SAHAM?? Di BNI Securities aja...
invite BB Pin : 759B8EFB - #sahamMANTAB #investasi #investasisaham #tradingsaham


Penawaran Saham Perdana (IPO-Initial Public Offering)

Sebuah perusahaan yang akan memutuskan akan go public harus terlebih dahulu mempersiapkan segala persyaratan dokumen yang diharuskan oleh Bapepam, kemudian perusahaan tersebut dapat menawarkan sahamnya kepada publik – Penawaran Saham Perdana (IPO-Initial Public Offering).

Proses go public perusahaan
Bermula dari perusahaan kecil yang membuat produk atau jasa yang kemudian berkembang, sehingga akhirnya dapat menjadi perusahaan yang cukup maju. Perusahaan terus berjalan, produksi atau jasa kian bertambah, modal perusahaan juga harus diperbesar bahkan jika perlu harus dilakukan ekspansi. Jika suatu perusahaan sudah sampai pada tahap tersebut, maka perusahaan tersebut dapat memilih untuk go public – sharing kepemilikan saham dengan publik dan sebagai kompensasinya perusahaan tersebut memperoleh modal yang dibutuhkan.
Langkah awal proses go public perusahaan adalah direksi perusahaan datang ke perusahaan sekuritas yang akan bertindak sebagai penjamin emisi yang menjamin penawaran saham perdana perusahaan tersebut. Perusahaan sekuritas bersama-sama dengan emiten mempersiapkan dokumen, menetapkan harga saham dan menjualnya ke publik.
Proses go public perusahaan selanjutnya adalah menyiapkan prospektus perusahaan. Penjamin emisi akan menyiapkan prospektus perusahaan go public, yaitu suatu dokumen resmi yang harus disiapkan untuk setiap investor yang tertarik terhadap perusahaan tersebut. Isi prospektus tersebut tentang analisa detail sejarah keuangan perusahaan, tentang produk atau jasa dan latar belakang serta pengalaman manajemen perusahaan. Prospektus perusahaan go public juga memperkirakan berbagai macam resiko yang akan dihadapi perusahaan. Prospektus penawaran perdana saham itu dipublikasikan melalui iklan prospektus singkat. Iklan tersebut menginformasikan hal-hal yang layak diketahui oleh calon-calon investor. Penjamin emisi kadang juga mengatur pertemuan antara manajemen perusahaan dengan investor potensial besar, seperti para manajer untuk dana pensiun, manajer investasi reksadana atau unit link.
Setelah melalui masa penawaran saham perdana, penjatahan, dilanjutkan dengan pengembalian uang pemesanan bagi pembeli yang tidak kebagian saham, kemudian penyerahan kolektif saham maka sekitar satu bulan kemudian saham tersebut dicatatkan (listing) di bursa efek. Sejak hari pertama pencatatan itu, saham sudah resmi diperdagangkan di pasar sekunder. Saat saham diperdagangkan pada hari berikutnya, harga saham tersebut bisa saja naik atau turun, tergantung keputusan investor dalam menahan atau menjual sahamnya. Investor yang menjual sahamnya pada hari pertama listing, semata-mata hanya mengejar capital gain, tentu saja jika harga saham tersebut naik. Tapi jika harga saham tersebut turun, orang cenderung menahan sahamnya untuk waktu yang lebih lama sambil mengunggu harganya naik. Turun atau tidaknya harga saham IPO tergantung pada banyak faktor. Faktor yang paling utama adalah kondisi perusahaan tersebut ketika masuk bursa, baik atau buruk. Karena ada perusahaan yang terpaksa masuk bursa karena ada perjanjian dengan krediturnya. Dengan kondisi seperti itu, maka terbuka kemungkinan harga sahamnya juga mudah turun. Berbeda dengan perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana (IPO) karena kebutuhan ekspansi bisnis.

Cara beli saham IPO
Berikut ini adalah langkah-langkah atau cara membeli saham IPO :
  • Dapatkan lembaran formulir pemesanan pembelian saham penawaran umum yang disebut dengan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS), kemudian isi formulir tersebut dan lampiri dengan dengan fotokopi KTP.
  • Lakukan pembayaran atas pemesanan yang Anda lakukan dan simpan bukti pembayaran tersebut.
  • Kembalikan formulir pemesanan untuk penawaran saham perdana (IPO) tersebut yang dilengkapi dengan bukti pembayaran ke agen penjualan tepat waktu. Hari terakhir masa penawaran umum merupakan hari terakhir pengembalian. Masa penawaran umum berlangsung selama minimal tiga hari.
  • Tunggu pengumuman hasil penjatahan. Pemesanan saham tidak selalu dapat dipenuhi semuanya. Jika jumlah efek yang dipesan melebihi jumlah efek yang tersedia, maka pemesan akan mendapatkan setidaknya satu lot plus bagian yang teralokasikan dari sisa yang ada. Atau jika setiap pemesan tidak mendapat kesempatan minimal satu lot, maka penjatahan dilakukan dengan cara undian.
  • Dapatkan Surat Saham Kolektif (SSK), yaitu bukti investasi Anda.
Demikian cara beli saham IPO. Jika kebagian jatah dalam membeli saham perdana, untungnya cukup lumayan. Dapat membeli dengan harga diskon, sementara menjualnya kembali dengan harga penuh. Namun, tetap saja kita harus hati-hati dengan tetap jeli menilai fundamental emiten dengan melakukan analisa fundamental saham. Jadi bisa juga dinilai bahwa saham bagus atau jelek itu bermula dari niat perusahaan tersebut melakukan penawaran saham perdana (IPO). Masalahnya kita tidak mudah mengetahui niat masing-masing perusahaan untuk masuk bursa.
www.belajarinvestasi.net


Berminat investasi SAHAM?? Di BNI Securities aja...
invite BB Pin : 759B8EFB - #sahamMANTAB #investasi #investasisaham #tradingsaham

Tuesday, November 1, 2011

Inilah Produk saham yang Syariah

Kriteria pemilihan saham syariah didasarkan kepada Peraturan Bapepam & LK No. II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek syariah, pasal 1.b.7. Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa Efek berupa saham, termasuk HMETD syariah dan Waran syariah, yang diterbitkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik yang tidak menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip syariah, sepanjang Emiten atau Perusahaan Publik tersebut: 

A. Tidak melakukan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf b Peraturan Nomor IX.A.13, yaitu:

Kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah antara lain:
  1. Perjudian dan permainan yang tergolong judi ;
  2. Perdagangan yang dilarang menurut syariah, antara lain :
    1. perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan barang/jasa; dan
    2. perdagangan dengan penawaran/permintaan palsu;
  3. Jasa keuangan ribawi, antara lain:
    1. bank berbasis bunga; dan
    2. perusahaan pembiayaan berbasis bunga;
  4. Jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian (gharar) dan/atau judi (maisir), antara lain asuransi konvensional;
  5. Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan dan/atau menyediakan antara lain:
    1. barang atau jasa haram zatnya (haram li-dzatihi);
    2. barang atau jasa haram bukan karena zatnya (haram li-ghairihi) yang
    3. ditetapkan oleh DSN-MUI; dan/atau
  6. melakukan transaksi yang mengandung unsur suap (risywah)

B. Memenuhi rasio-rasio keuangan sebagai berikut:
  1. Total utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total ekuitas tidak lebih dari 82% (delapan puluh dua per seratus);
  2. Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan usaha (revenue) dan pendapatan lain-lain tidak lebih dari 10% (sepuluh per seratus)
Jumlah saham syariah yang tercatat di BEI sejak DES periode pertama (30 November 2007) sampai dengan periode terbaru adalah sebagai berikut:

Periode
Tanggal Terbit
Saham Syariah
I
30 Nov 2007
164
II
30 Mei 2008
180
III
28 Nov 2008
185
IV
29 Mei 2009
177
V
30 Nov 2009
186
VI
27 Mei 2010
194
VII
29 Nov 2010
 209
VIII 31 Mei 2011 220

Adapun daftar saham syariah berdasarkan Daftar Efek Syariah Periode terbaru yang telah diterbitkan Bapepam & LK adalah sebagai berikut:

A. Sektor Pertanian 
No
Kode Saham
Nama Penerbit Efek
1.
AALI
PT Astra Agro Lestari Tbk
2.
BISI
PT BISI International Tbk
3.
BTEK
PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk
4.
CPDW PT Indo Setu Bara Resources Tbk
5.
GZCO
PT Gozco Plantations Tbk
6.
IIKP
PT Inti Agri Resources Tbk
7.
LSIP
PT PP London Sumatera Tbk
8.
MBAI
PT Multibreeder Adirama Ind. Tbk
9
SGRO
PT Sampoerna Agro Tbk
10
SMAR
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk

B. Pertambangan

No.
Kode Saham
Nama Penerbit Efek
11
ADRO
PT Adaro Energy Tbk
12
ANTM
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
13
ARTI
PT Ratu Prabu Energi Tbk
14
ATPK
PT ATPK Resources Tbk
15
BORN
PT Borneo Lumbung Energy Tbk
16
BRMS
PT Bumi Resources Minerals Tbk
17
CITA
PT Cita Mineral Investindo Tbk
18
CNKO
PT Central Korporindo Internasional Tbk
19
DEWA
PT Darma Henwa Tbk
20
ELSA
PT Elnusa Tbk
21
ENRG
PT Energi Mega Persada Tbk
22
GTBO
PT Garda Tujuh Buana Tbk
23
HRUM
PT Harum Energy Tbk
24
INCO
PT International Nickel Indonesia Tbk
25
ITMG
PT Indo Tambangraya Megah Tbk
26
KKGI
PT Resource Alam Indonesia Tbk
27
PTBA
PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk
28
PTRO
PT Petrosea Tbk
29
TINS
PT Timah (Persero) Tbk

C. Industri Dasar dan Kimia

No.
Kode Saham
Nama Penerbit Efek
30
AKPI
PT Argha Karya Prima Industries Tbk
31
ALKA
PT Alakasa Industrindo Tbk
32
AMFG
PT Asahimas Flat Glass Tbk
33
APLI
PT Asiaplast Industries Tbk
34
ARNA
PT Arwana Citra Mulia Tbk
35
BRPT
PT Barito Pasific Tbk
36
BTON
PT Betonjaya Manunggal Tbk
37
CPIN
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
38
CTBN
PT Citra Tubindo Tbk
39
DPNS
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
40
EKAD
PT Ekadharma International Tbk
41
ETWA
PT Eterindo Wahanatama Tbk
42
FPNI
PT Titan Kimia Nusantara Tbk
43
GDST
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk
44
IGAR
PT Kageo Igar Jaya Tbk
45
IKAI
PT Intikeramik Alamsari Industri Tbk
46
INCI
PT Intanwijaya Internasional Tbk
47
INRU
PT Toba Pulp Lestari Tbk
48
INTP
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
49
JPFA
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk
50
JPRS
PT Jaya Pari Steel Tbk
51
KBRI
PT Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk
52
KRAS
PT Krakatau Steel (persero) Tbk
53
LION
PT Lion Metal Works Tbk
54
LMSH
PT Lionmesh Prima Tbk
55
NIKL
PT Pelat Timah Nusantara Tbk
56
SIAP
PT Sekawan Intipratama Tbk
57
SIPD
PT Sierad Produce Tbk
58
SMCB
PT Holcim Indonesia Tbk
59
SMGR
PT Semen Gresik (Persero) Tbk
60
SRSN
PT Indo Acidatama Tbk
61
TOTO
PT Surya Toto Indonesia Tbk
62
TPIA
PT Tri Polyta Indonesia Tbk
63
TRST
PT Trias Sentosa Tbk
64
UNIC
PT Unggul Indah Cahaya Tbk
65
YPAS
PT Yanaprima Hastapersada Tbk
D. Aneka Industri

No.
Kode Saham
Nama Penerbit Efek
66
ASII
PT Astra International Tbk
67
AUTO
PT Astra Otoparts Tbk
68
BATA
PT Sepatu Bata Tbk
69
BRAM
PT Indo Kordsa Tbk
70
ESTI
PT Ever Shine Tex Tbk
71
GDYR
PT Goodyear Indonesia Tbk
72
HDTX
PT Panasia Indosyntex Tbk
73
IKBI
PT Sumi Indo Kabel Tbk
74
INDR
PT Indorama Syntetics Tbk
75
KBLI
PT KMI Wire and Cable Tbk
76
KBLM
PT Kabelindo Murni Tbk
77
LPIN
PT Multi Prima Sejahtera Tbk
78
MASA
PT Multistrada Arah Sarana Tbk
79
PTSN
PT Sat Nusa Persada
80
RICY
PT Ricky Putra Globalindo Tbk
81
SMSM
PT Selamat Sempurna Tbk
82 STAR PT Star Petrochem Tbk
83
TFCO
PT Tifico Fiber Indonesia Tbk
84
UNIT
PT Nusantara Inti Corpora Tbk
85
VOKS
PT Voksel Electric Tbk
E. Industri Barang Konsumsi
No.
Kode Saham
Nama Penerbit Efek
86
DVLA
PT Darya-Varia Laboratoria Tbk
87
ICBP
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
88
INAF
PT Indofarma Tbk
89
KAEF
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
90
KDSI
PT Kedawung Setia Industrial Tbk
91
KLBF
PT Kalbe Farma Tbk
92
LMPI
PT Langgeng Makmur Industry Tbk
93
MBTO
PT Martina Berto Tbk
94
MERK
PT Merck Tbk
95
MRAT
PT Mustika Ratu Tbk
96
MYOR
PT Mayora Indah Tbk
97
PYFA
PT Pyridam Farma Tbk
98
ROTI
PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
99
SKLT
PT Sekar Laut Tbk
100
SQBB
PT Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk
101
STTP
PT Siantar TOP Tbk
102
TCID
PT Mandom Indonesia Tbk
103
TSPC
PT Tempo Scan Pacific Tbk
104
ULTJ
PT Ultra Jaya Milk Indus. Tbk
105
UNVR
PT Unilever Indonesia Tbk


F. Properti, Real Estate dan Konstruksi Bangunan
No.
Kode Saham
Nama Penerbit Efek
106
APLN
PT Agung Podomoro Land Tbk
107
ASRI
PT Alam Sutera Realty Tbk
108
BAPA
PT Bekasi Asri Pemula Tbk
109
BCIP
PT Bumi Citra Permai Tbk
110
BIPP
PTBhuwanatala Indah Permai Tbk
111
BKDP
PT Bukit Darmo Property Tbk
112
BKSL
PT Sentul City Tbk
113
BSDE
PT Bumi Serpong Damai Tbk
114
COWL
PT Cowell Development Tbk
115
CTRA
PT Ciputra Development Tbk
116
CTRS
PT Ciputra Surya Tbk
117
DGIK
PT Duta Graha Indah Tbk
118
DILD
PT Intiland Development Tbk
119
DUTI
PT Duta Pertiwi Tbk
120
ELTY
PT Bakrieland Development Tbk
121
EMDE
PT Megapolitan Development Tbk
122
FMII
PT Fortune Mate Indonesia Tbk
123
GMTD
PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk
124
GPRA
PT Perdana Gapuraprima Tbk
125
JKON
PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk
126
JRPT
PT Jaya Real Property Tbk
127 KARK PT Dayaindo Resources International
128
KIJA
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk
129
KPIG
PT Global Land Development Tbk
130
LAMI
PT Lamicitra Nusantara Tbk
131
LCGP
PT Laguna Cipta Griya Tbk
132
LPKR
PT Lippo Karawaci Tbk
133 MDLN PT Modernland Realty Tbk.
134
MKPI
PT Metropolitan Kentjana Tbk
135 MTLA PT Metripolitan Land Tbk
136
OMRE
PT Indonesia Prima Property Tbk
137
PWON
PT Pakuwon Jati Tbk
138
RBMS
PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk
139
RDTX
PT Roda Vivatex Tbk
140
SCBD
PT Danayasa Arthatama Tbk
141
SMRA
PT Summarecon Agung Tbk
142
SSIA
PT Surya Semesta Internusa Tbk
143
TOTL
PT Total Bangun Persada Tbk
144
WIKA
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

G. Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi

No.
Kode Saham
Nama Penerbit Efek
145
BTEL
PT Bakrie Telecom Tbk
146
BULL
PT Buana Listya Tama Tbk
147
CMNP
PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk
148
CMPP
PT Centris Multi Persada Pratama Tbk
149
HITS
PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk
150
IATA
PT Indonesia Air Transport Tbk
151 PTIS PT Indo Straits Tbk
152
INDX
PT Indoexchange Tbk
153
INVS
PT Inovisi Infracom Tbk
154
MBSS
PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk.
155
RIGS
PT Rig Tenders Tbk
156
SDMU
PT Sidomulyo Selaras Tbk
157
TLKM
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
158
TRAM
PT Trada Maritime Tbk
159
WINS
PT Wintermar Offshore Marine Tbk
160
ZBRA
PT Zebra Nusantara Tbk
H. Perdagangan, Jasa, dan Investasi
No.
Kode Saham
Nama Penerbit Efek
161
ACES
PT Ace Hardware Indonesia Tbk
162
AIMS
PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk
163
AKRA
PT AKR Corporindo Tbk
164
ALFA
PT Alfa Retailindo Tbk
165
ASIA
PT Asia Natural Resources Tbk
166
ASGR
PT Astra Graphia Tbk
167
BAYU
PT Bayu Buana Tbk
168
BHIT
PT Bhakti Investama Tbk
169
BMSR
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
170
BMTR
PT Global Mediacom Tbk
171
BUVA
PT Bukit Uluwatu Villa Tbk
172
CENT
PT Centrin Online Tbk
174
CLPI
PT Colorpark Indonesia Tbk
173
DNET
PT Dyviacom Intrabumi Tbk
174
DSSA
PT Dian Swastika Sentosa Tbk
175
EMTK
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk
176
EPMT
PT Enseval Putera Megatrading Tbk
177             
FAST
PT Fast Food Indonesia Tbk
179
FISH
PT FKS Multi Agro Tbk
180
GMCW
PT Grahamas Citrawisata Tbk
181
GOLD
PT Golden Retailindo Tbk
182
GREN
PT Evergreen Invesco Tbk
183
HERO
PT Hero Supermarket Tbk
184
HEXA
PT Hexindo Adiperkasa Tbk
185
HOME
PT Hotel Mandarine Regency Tbk
186
INPP
PT Indonesian Paradise Property Tbk
187
INTD
PT Inter- Delta Tbk
188
JSPT
PT Jakarta Setiabudi International Tbk.
189
JTPE
PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk
190
KOIN
PT Kokoh Inti Arebama Tbk
191
LPLI
PT Star Pacific Tbk
192
MAMI
PT Mas Murni Indonesia Tbk
193
MAPI
PT Mitra Adiperkasa Tbk
194
MDRN
PT Modern Internasional Tbk
195
MFMI
PT MUltifilling Mitra
196
MICE
PT Multi Indocitra Tbk
197
MLPL
PT Multipolar Tbk
198
MNCN
PT Media Nusantara Citra Tbk
199
MPPA
PTMatahari Putra Prima Tbk
200
MTDL
PT Metrodata Electronics Tbk
201
MTSM
PT Metro Supermarket Realty Tbk
202
PDES
PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk
203
PGLI
PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk
204
PJAA
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk
205
PLIN
PT Plaza Indonesia Realty Tbk
206
PNSE
PT Pudjiadi & Sons Estates Ltd. Tbk
207
PSAB
PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk
208
PSKT
PT Pusako Tarinka Tbk
209
PTSP
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
210
RALS
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk
211
SKYB
PT Skybee Tbk
212
SONA
PT Sona Topas Tourism Industry Tbk
213
SQMI
PT Allbond Makmur Usaha Tbk
214
SRAJ
PT Sejahteraraya Anugerahjaya Tbk
215
SUGI
PT Sugih Energy Tbk
216
TMPO
PT Tempo Inti Media Tbk
217
TRIL
PT Triwira Insanlestari Tbk
218
TURI
PT Tunas Ridean Tbk
219
UNTR
PT United Tractors Tbk
220
WICO
PT Wicaksana Overseas International Tbk
(www.idx.co.id)


Berminat investasi SAHAM?? Di BNI Securities aja...
invite BB Pin : 759B8EFB - #sahamMANTAB #investasi #investasisaham #tradingsaham