Tuesday, September 20, 2011

Gadis India yang "Lumpuh" SUKSES sejak ber-investasi saham

Kecelakaan yang melumpuhkan kedua kakinya tak lantas membuat hidup Burla Sujata berakhir. Perjuangan yang luar biasa ia tempuh hingga bisa menuai sukses dari booming pasar saham India. Sujata, 21 tahun, mengalami kecelakaan 6 tahun silam. Mobilnya bertubrukan dengan truk saat menuju ke kuil dan menyebabkan kedua kakinya harus lumpuh. Tanpa kedua kakinya, Sujata tak bisa lagi menjalankan bisnis studio fotonya. Namun semangat Sujata tak hilang bersamaan dengan lumpuhnya kedua kaki. 
"Setelah kecelakaan, tidak ada kehidupan buat saya. Tidak ada teman, tidak ada orang dan tidak ada seorang pun pendukung," ujar Sujata yang juga ditinggalkan oleh tunangannya itu. "Ketika Anda memiliki segalanya, maka setiap orang akan mengerubungi Anda. Namun saat Anda kehilangan segelanya, tak ada seorangpun berada disamping Anda," ujar Sujata dalam wawancara dengan AFP, Selasa (18/9/2007) di apartemennya di bagian selatan Hyderabad, India. Sujata memulai lagi kehidupannya yang porak poranda dengan bermain saham. Ia pun beralih mempelajari seluk beluk pasar modal pada tahun 2004. 
"Saya tidak punya pengetahuan bisnis. Saya mulai mempelajari aturan pasar saham, membaca buku-buku finansial, majalah serta menonton saluran televisi bisnis," kata wanita cantik ini. Ia belajar dengan sangat cepat. Sujata kini melakukan perdagangan melalui pialang di National Stock Exchange India. Lima hari dalam sepekan, saat bursa saham dibuka, ia duduk dibalik layar komputernya untuk melakukan transaksi saham. Ia menjual dan membeli saham yang ia rasa memberikan 'nilai bagus'. Sujata mengaku dirinya mempelajari secara hati-hati fundamental emiten, melihat laporan keuangannya sebelum akhirnya membeli sahamnya. Perjuangan Sujata tak sia-sia karena terus meroketnya Bursa Saham India, yang tahun lalu mencatat rekor kenaikan hingga 46,7%. Kesuksesan Sujata boleh dikatakan fenomenal mengingat pasar saham India didominasi oleh kaum pria. Ia mengaku setiap bulan melakukan perdagangan sekitar 20-30 juta rupee atau sekitar US$ 493.785-740.582. Dari jumlah yang ditransaksikan itu, ia meraup pendapatan sekitar 10-15% atau sekitar US$ 4.991-7.626 atau sekitar Rp 47-72 juta per bulan. Sebuah pencapaian yang luar biasa untuk seseorang yang tak bisa beraktivitas secara normal. Sujata pun kini berniat membuat sebuah investment house sendiri. 
"Dua tahun setelah kecelakaan, saya merasa sangat tergantung. Sekarang saya mempunyai perasaan, saya bisa melakukan segala sesuatunya seperti orang lain, seperti orang normal. Saya secara finansial independen," ujarnya dengan optimistis. Ia mengaku seluruh pengalaman hidupnya yang berliku justru membuat ia semakin kuat. "Saya adalah orang yang kuat. Namun setelah kecelakaan, saya menjadi lebih kuat. Saya tidak pernah menoleh ke belakang dan menangisi apa yang sudah terjadi," pungkas Sujata. Anda ingin meniru semangatnya? 
(ref : http://finance.detik.com)

TIPS DAN TRIK CEPAT BERTRADING SAHAM

 1. Saat indeks Dow Jones hijau, Hangseng hijau, maka IHSG berpotensi kuat untuk hijau
IHSG (Index Harga Saham Gabungan) kadang bergerak anomali melawan tren bursa regional. Namun, umumnya IHSG selalu mengikuti tren indeks global dan regional. Artinya, jika indeks global dan regional seperti lapangan bola (hijau semua), maka IHSG berpotensi untuk hijau pula. Hijau berarti harga saham naik (bullish), merah berarti harga saham turun (bearish).
2. Penawaran saham perdana IPO (initial public offering) akan mendongkrak harga saham
Peluncuran saham perdana IPO big caps atau medium caps selalu direspon antusias oleh pasar dan harganya akan terus meninggi. Investor yakin saham tersebut bagus untuk dikoleksi. Biasanya seminggu paska IPO saham mid caps akan mengalami koreksi akibat aksi profit taking.
Tips: saham IPO big caps layak dikoleksi dalam waktu lama, sedangkan saham IPO mid caps simpan kurang dari seminggu.
3. Always sell on Friday
Seperti sudah terbangun persepsi penduduk bumi bahwa jumat adalah horror day. Seperti juga pemain saham Indonesia, Jumat adalah awal ketidak pastian untuk sabtu dan minggu. Apapun bisa terjadi selama libur, seperti aksi terorisme, bencana alam, tutup pada jumat malam yang akan menekan IHSG pada hari senin. Meskipun tidak selalu terjadi.
4. Menjelang libur panjang
Menjelang libur panjang biasanya isi kepala investor dimuati kekhawatiran yang sama yaitu Ketidak Pastian. Pengalaman mengajarkan untuk tidak menyimpan saham selama masa libur panjang. Begitu rentan terhadap berbagai kejadian yang bisa menurunkan harga saham. Sebagai contoh menjelang libur panjang lebaran, biasanya emiten atau market maker secara bertahap mengerek harga sahamnya ke level yang lebih tinggi, untuk mengantisipasi kejatuhan paska libur berakhir.
Tips: turut melakukan profit taking pada hari terakhir menjelang libur panjang
5. Big Caps akan buy back
Logikanya big caps yang melakukan buy back (membeli kembali saham yang beredar) , akan mengurangi jumlah saham mereka yang beredar di pasar dan harga sahamnya berpotensi terdilusi semakin tinggi.
Tips: saham big caps dan mid caps layak dikoleksi saat rumor mulai beredar atau menjelang pelaksanaan buy back.
6. PER big caps di bawah rata-rata industri
Nilai PER big caps atau mid caps yang masih rendah di bawah rata rata industri menjadi sangat layak untuk anda koleksi. Saham ini hanya menanti trigger untuk segera melesat.
Tips: saham big caps layak dikoleksi
7. Emiten pengendali harga global
Emiten pengendali harga timah dunia, seperti Timah (TINS), sangat sensitif terhadap meningkatnya permintaan dan harga komoditas timah, kebijakan  pengetatan penambangan tanpa izin PETI, pengurangan kuota ekspor dan sebagainya.
TIPS: saham emiten layak dikoleksi, saat harga komoditas sedang naik dan bergairah.
8. Harga minyak dunia bergerak naik, diikuti naiknya harga komoditas batu bara, gas, dan CPO.
Bila harga energi dunia dan komoditas meningkat, maka harga saham emiten berbasis sumber daya alam, migas dan perkebunan kelapa sawit akan terus terkerek naik. Emiten bidang ini antara lain BUMI, ANTM, ADRO, MEDC, INCO, Gas Negara (PGAS), Astra Agro (AALI), Sampoerna Agro (SGRO)
9. Melirik stock split
Bagi saham big caps yang terlalu cepat pertumbuhan harga sahamnya , dan berakibat kurang likuid karena terlalu mahal bagi investor menjadi alasan emiten melakukan stock split. Investor meyakini bahwa harga saham akan naik menjelang dan setelah pelaksanaan stocksplit. Karena memang saham big caps berfundamental bagus. Namun berhati-hati terhadap rumor stock split saham abal-abal yang biasanya hanya mengelabui investor.
10. Right Issue akan membuat harga saham terdilusi
Right Issue (penerbitan saham baru) adalah cara lain emiten memperoleh dana selain meminjam ke bank atau menerbitkan obligasi. Persoalannya, penerbitan saham baru akan menyebabkan jumlah saham yang beredar semakin besar, sehingga akan menyebabkan harga saham tersebut terdilusi. Umumnya right issue kurang diminati investor dan meresponnya dengan menjual sahamnya sebelum terjadi right issue. Tidak jarang pula right issue justru turut mendongkrak harga saham.
Tips: Berhati-hati! Sebaiknya menjual saham saat mulai menedengar rumor dan menunda membeli hingga selesai pelaksanaan right issue.
11. Stock Reverse saham 50 perak, hati hati
Aturan terbaru Bappepam adalah harga saham serendahnya senilai lima puluh perak (Rp.50). Dan agar saham tidur itu segera bangun dari tidurnya, kalau tidak mau kena sanksi delisting oleh otoritas bursa. Namun , anda jangan tergoda dengan murahnya harga saham lima puluh perak tersebut karena mungkin anda berpikir harganya tidak mungkin turun lagi karena sudah mentok, dan hanya menunggu harga bergerak naik. Namun anda harus hati hati dengan adanya aksi stock reverse.
Contoh:
Anda memiliki saham NGAWUR pada harga Rp 50, dan emiten melakukan stock reverse 10:1 artinya, setiap 10 lembar saham yang anda miliki akan berubah menjadi hanya 1 lembar saja, dengan konsekuensi harga saham tersebut berubah harganya jadi 10 kali lebih besar menjadi Rp 500. Persoalannya adalah harga saham tersebut biasanya akan terkoreksi kembali ke harga lima puluh perak.
Tips: Jangan tergoda!
12. Waspada rumor akusisi
Salah satu cara bandar menggoreng saham adalah dengan cara meniupkan rumor akuisisi. Masuknya investor asing hendak mengakuisisi sebuah emiten, akan mendongkrak harga saham karena akan mendapatkan sumber dana dan manajemen baru. Namun seringkali rumor akusisi hanya isapan jempol yang membuat investor meradang karena keburu mengkoleksi saham.
Namun apabila emiten big caps hendak mengakuisisi emiten big caps lain dengan alasan meningkatkan efisiensi akan menjadi good news. Maka ini adalah isu bagus, oleh karenanya investor harus benar benar mencermati alasan akuisisi.
13. Saham big caps koreksi menyentuh level support (5 hingga 15 persen)
Aksi profit taking akan mengkoreksi harga. Apabila saham big caps terkoreksi cukup dalam menyentuh level support atau terkoreksi 5 hingga 15 persen, hampir pasti harga akan rebound (mental kembali).
Tips: koleksi big caps ketika harganya sedang murah
14. Selalu pantau volume transaksi
Volume transaksi dapat digunakan sebagai alat konfirmasi untuk menduga apakah tren akan berlanjut atau berbalik arah. Saat volume transaksi meningkat, harga akan cenderung naik. Dan apabila transaksi volume naik secara drastis bisa menjadi sinyal bahwa akan terjadi pembalikan tren, panic buying. Meskipun tetap harus waspada.
15. Rajin membagi dividen
Perusahaan BUMN sangat rajin membagi dividen dengan alasan mengisi kas pemerintah. Setidaknya, tiga kali dalam setahun perusahaan plat merah ini membagi sahamnya. Perusahaan tersebut antara lain, Gas Negara (PGAS), Aneka Tambang (ANTM), Telkom (TLKM), Bank Mandiri (BMRI), Bank BRI (BBRI), Semen Gresik (SMGR). Tidak ketinggalan emiten berbasis consumer goods juga rajin membagi saham seperti unilever (UNVR), Indofood (INDF)
Tips: bagi investor jangka panjang yang menginginkan return dan dividen , saham big caps jenis ini layak dikoleksi.
16. Good news for new contract
Bila emiten big caps melakukan kerjasama atau kontrak dengan emiten lain untuk memasok produknya dalam jangka waktu panjang, akan menjadi signal positif bagi harga sahamnya.
17. “January effect”
Para fund manager, reksadana, investor kakap, investor sejati biasanya mulai mereposisi portofolionya untuk setahun ke depan.
(ref: http://sahamonline.com)

Berminat investasi saham? ke BNI Securities aja...
invite BB Pin : 759B8EFB - #sahamMANTAB #investasi #investasisaham #tradingsaham

 

Tips Trading Saham

Beberapa Tips yang Mesti Anda Simak Sebelum Bertrading Saham :
  1. Anda wajib selalu menjaga kesehatan jasmani dan pikiran anda. Sakit, atau out of mood hanya akan memperburuk portofolio anda dan membantu memperkaya orang lain.
  2. Jangan melawan arus, ikuti arah tren pasar sedang menuju kemana. Kalau tren sedang bearish (turun), tahan godaan untuk membeli saham.
  3. Hindari saham gorengan. Sediakan waktu anda setidaknya selama tiga hingga enam bulan untuk mendalami perilaku harga, emiten dan semua yang berkaitan dengan bursa.
  4. Hindari belanja saham ketika harga sudah terlalu mahal (overpriced). Biasanya saham akan terkoreksi aksi profit taking.
  5. Hindari overtrading! Anda akan lebih tertekan dengan posisi saham yang salah dan terpaksa merealisasikan kerugian karena terpaksa menjual saham pada T+3.
  6. Jangan telan bulat-bulat rekomendasi pialang! Banyak juga pialang yang bertanggung jawab dan cerdas, tapi tidak sedikit orientasi pialang adalah fee. Semakin besar transaksi maka fee bertambah. Seandainya anda terlalu sibuk, sempatkan mericek info tersebut kepada pihak lain  yang anda percaya.
  7. Hindari sekuritas yang mematok fee terlalu mahal. Semakin aktif anda bertransaksi maka semakin besar fee yang harus anda tanggung. Anda bisa nego fee jika anda memiliki modal lumayan besar.
  8. Rajin mencari informasi , selalu memonitor news dan perkembangan ekonomi regional dan global. Tahun 2008 New York Stock Exchange (NYSE) rontok dan merembet sampai IHSG.
  9. Hati-hati trading sepanjang hari jumat! Hari menjelang weekend, biasanya investor melakukan aksi profit taking untuk jaga-jaga terhadap ketidakpastian pasar selama hari libur. Banyak kejadian sepanjang liburan bukan karena resiko pasar tetapi resiko lainnya seperti terorisme, bencana alam, ekonomi global dan sebagainya.
  10. Hindari berperan seperti gambler karena bursa bukan kasino. Milikilah perencanaan trading yang ketat, tidak menghabiskan semua koin anda pada meja yang sama. Banyak investor yang sukses karena disiplin dengan aturan yang ditaati sendiri.

BERDOA SEBELUM TRADING
Apapun keyakinan anda, terlepas sebelumnya anda rugi atau untung. Membiasakan diri berdoa sebelum trading merupakan sebuah kebijaksanaan. Menyerahkan apa yang akan terjadi senantiasa kepada DIA. Memang terasa abstrak sekalipun bagi anda yang berkeyakinan. Namun, percayalah berdoa akan mengalirkan perasaan lega dan mampu menjaga temperatur hati anda lebih dingin.
(ref : http://sahamonline.com)

berminat investasi saham? ke BNI Securities aja...
invite BB Pin : 759B8EFB - #sahamMANTAB #investasi #investasisaham #tradingsaham

 

Teknik Profit 41


Formula Empat Satu (41)
Formula ini lahir dari hasil pengamatan dan proses yang panjang. Sulit missed namun terlalu sering berhasil.
Formula empat satu berarti “apabila harga saham selama empat hari berturut turut turun (bearish), maka hari kelima adalah saat tepat untuk membeli saham”
Batasan formula ini:
  1. Pilihan saham big caps atau yang masuk di daftar LQ45
  2. Kondisi pasar tidak sedang dalam pengaruh krisis, resesi pemilu, bencana politik, bencana alam, atau aksi terorisme.
Selamat Mencoba !
(ref : http://sahamonline.com)

berminat investasi saham? ke BNI Securities aja...
invite BB Pin : 759B8EFB - #sahamMANTAB #investasi #investasisaham #tradingsaham